4
Tipe Jembatan, Struktur Jembatan Dan Jembatan Komposit
1.
A) Tipe-Tipe
Jembatan
·
Berdasarkan fungsinya dibedakan
sebagai berikut :
Ø Jembatan
jalan raya (highway bridge)
Ø Jembatan
jalan kereta api (railway bridge)
Ø Jembatan
pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).
·
Berdasarkan lokasinya, jembatan dapat dibedakan
sebagai beriku :
Ø Jembatan di
atas sungai atau danau
Ø Jembatan di
atas lembah
Ø Jembatan di
atas jalan yang ada (fly over)
Ø Jembatan di
atas saluran irigasi/drainase (culvert)
Ø Jembatan di
dermaga (jetty).
·
Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
Ø Jembatan
kayu (log bridge)
Ø Jembatan
beton (concrete bridge)
Ø Jembatan
beton prategang (prestressed concrete bridge)
Ø Jembatan
baja (steel bridge)
Ø Jembatan
komposit (compossite bridge).
·
Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
Ø Jembatan
plat (slab bridge)
Ø Jembatan
plat berongga (voided slab bridge)
Ø Jembatan
gelagar (girder bridge)
Ø Jembatan
rangka (truss bridge)
Ø Jembatan
pelengkung (arch bridge)
Ø Jembatan gantung
(suspension bridge)
Ø Jembatan
kabel (cable stayed bridge)
Ø Jembatan
cantilever (cantilever bridge).
B) Struktur
jembatan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu struktur atas dan
struktur bawah
·
Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban
struktur atas dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air
dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke
fondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah
dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :
a. Pangkal
jembatan (Abutment)
Ø Dinding
belakang (Back wall)
Ø Dinding penahan
(Breast wall)
Ø Dinding sayap (Wing
wall)
Ø Oprit, plat injak (Approach slab)
Ø Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
Ø Tumpuan (Bearing)
b. Pilar jembatan
(Pier)
Ø Kepala pilar (Pier
Head)
Ø Pilar (Pier),
yg berupa dinding, kolom, atau portal
Ø Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
Ø Tumpuan (Bearing)
·
Struktur Atas (Superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima
beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan,
beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
1. Trotoar :
Ø Sandaran dan
tiang sandaran
Ø Peninggian
trotoar (Kerb)
Ø Slab lantai trotoar
2. Slab
lantai kendaraan
3. Gelagar (Girder)
4. Balok diafragma
5. Ikatan pengaku
(ikatan angin, ikatan melintang)
6. Tumpuan (Bearing)
2.
Konstruksi
komposit (composite structure) adalah konstruksi gabungan dari material
yang berbeda jenis, dimana terdapat kerjasama antara kedua bahan tersebut dalam
memikul beban. Umumnya konstruksi merupakan gabungan antara material beton dan
material baja yang secara teknis direncanakan untuk menerima beban-beban yang
sangat besar seperti pada bangunan jembatan.
Suatu
struktur gelagar jembatan yang menggabungkan antara bahan baja dan beton dapat
dikategorikan sebagai konstruksi komposit apabila antara kedua bahan tersebut
(pelat beton dan balok baja) terjadi aksi komposit (composite action) yang
baik. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan memasang alat penghubung geser (shear
connector) pada bidang kontak antara baja dan beton. Bila aksi komposit
dapat dicapai dengan baik, maka akan diperoleh efisiensi dimensi gelagar (stringer)
yang lebih ekonomis dari bangunan.
Ø Kelebihan Sistem Komposit
1.
Profil
baja dapat dihemat mencapai 20 – 30 % dibandingkan dengan balok non komposit.
2.
Penampang
atau tinggi profil baja lebih rendah, sehingga dapat mengurangi atau menghemat
tinggi lantai (storey height) pada bangunan gedung dan tinggi ruang
bebas (clearance) pada bangunan jembatan.
3.
Kekakuan
lantai pelat beton bertulang semakin tinggi karena pengaruh komposit (menyatu
dengan gelagar baja), sehingga pelendutan pelat lantai (komposit) semakin
kecil.
4.
Panjang
bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar, artinya dengan sistem komposit
baja dan beton, untuk penampang yang sama, mempunyai momen pikul yang lebih
besar.
5.
Kapasitas
daya pikul beban bertambah dibandingkan dengan pelat beton yang bebas di atas
gelagar baja.
Ø Kekurangan Sistem Komposit
Selain
keuntungan-keuntungan tersebut di atas, terdapat pula kerugian atau kekurangan
dari konstruksi komposit, yaitu untuk balok komposit statis tak tentu, aksi
komposit kurang berfungsi pada penampang yang memikul momen negative dimana
pada daerah momen lentur negatif hanya tulangan beton yang memikul gaya tarik.
Dengan demikian, maka perlu ada pembatasan dalam aksi komposit terutama pada
lebar efektif dan rasio modulus elastisitas, mengingat pengaruh kontinuitas dan
lendutan jangka panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar